Samar-samar, masih kulihat rajutan itu.
Untaian kasih yang kau sulam di jantungku.
Masih dapat kurasakan gebunya.
Meski hanya menyisa seuntai nada.
Kisah-kasih itu masih hangat terasa di dada.
Masih membekas lembut sentuhannya.
Indahnya bak dendang hujan.
Yang turun gemulaian di haribaan senja.
Kau, perempuan terkasih.
Yang menabur rindu di taman hati..
Lama nian aku tenggelam.
Di reruntuhan awan-awan hitam.
Yang kau lukis pada biru langitku.
Yang menelantarkan rindu ke senyapnya waktu.
Sayup-sayup, masih kudengar...
Suaramu yang merdu.
Yang kau titipkan lewat desau angin sendu.
Masih dapat kunikmati desahnya.
Yang kau selipkan di denting gerimis senja itu.
Kau, perempuan terkasihku
Yang samar kulihat parasmu
Tersenyum dalam luahan puisiku
Ketika jemari berlumuran gerimis rindu
By:Hand
Tidak ada komentar:
Posting Komentar