Senin, 30 Mei 2016

TANGISAN JIWA

tetesan air di atas daun
mengalir jatuh siram rerumputan
alangkah getir rasa lidah
mengucap kata …..” selamat tinggal”

Ya Rahim………..
terasa perih dan pedih
ketika cinta hanya permainan
hancur rasa dalam jiwa
kuharap engkau juga merasakan nya
karena maqam Mu ada pada jiwa ku

Ya Maha Mendengar ...
jeritan ku memohon padamu
berikan dia kebahagiaan
biar kujalani derita ini
walau hatiku sangat merindukan nya
kepadamu aku pasrah dalam pengharapan

Hand M Chin'ta

KEKASIH MAYA

Masih ada kusimpan rindumu
Yang kau ukir di belah jantungku.
Warnanya pun masih biru.
Sebiru laut yang membawa bidukku.

Kekasih mayaku...
Tak jemu mata memandangmu..
Tak bosan hati menantimu..
Mencari-cari tahu dirimu..
Mengintip curi akunmu.

Masih jelas kusimpan namamu..
Yang kau semat di dada kiriku.
Harumnya pun masih seperti dulu.
Ketika cinta kukecup di matamu.

Kekasihku...
Meskipun dunia maya adamu..
Namun nyata rasaku..
Airmata ini pun kerap mengairi pipi.
Ketika rinduku teraniaya sunyi. ohh.

MLH Chin'ta

DEMI CINTA AKU RELA

Seiring redup cahaya sang surya.
Malam pun terbit, kelamkan semesta.
Demikian pula geliat jiwa yang terkuras airmatanya.
Ketika ketulusan rasa kau taburi benih luka.
Senja lalu, saat kita merenda cinta.
Saat kita masih tersimpul pada ikatan rasa.

Aku bagaikan layang-layang, yang benangnya kau pegang.
Di langitmu aku berliukan.
Terbang tinggi seperti yang kau ingini.
Demi kau senang hati, aku rela terbakar terik matahari.
Semua itu kulakui karena ku yakini pasti.
Kau tak akan memutus benang lalu menggulung sisanya.
Ketika aku tersangkut di ujung-ujung tiang.

Tetapi...Inikah balasan jerihku?
Yang selalu menjaga rasa itu.
Supaya ia, rasaku, takkan pernah teraniaya jemu.
Aku ternyata salah.
Keyakinanku pada cinta tak berbuah.
Kau yang berubah, kau buat aku kehilangan arah.

Hari-hari yang kusinggahi kian terjal dan mendaki.
Kian perih dIrundung sepi.
Seiring redup menyelimuti terang.
Aku melihat sang surya terbenam di dasar sendang.
Dan mungkin juga itu adalah aku. Puisiku.

MLH Chin'ta

Sabtu, 28 Mei 2016

SADARKAH KAU

Terlalu munafik jika mengatakan tidak
Tapi terlalu malu untuk mengatakan iya
Kebohongan-kebohongan hati yang terjadi
Terasa begitu saru tanpa pernah disadari
Terlalu takut akan kehilangan

Namun tak ada kejujuran kata yang mampu menyatukan kita
Luka hati karna goresan-goresan kebohongan hati sudah kering dimakan waktu
Sampai, air mata ini terasa habis karna mengariri kehausan hati

Sadarkah kau,..
Kau dan aku bagai tifa yang kehilangan pemainnya
Terlalu sunyi saat kita berjauhan
Suara merdu terasa tabu saat kau dan aku tak bersama dalam satu irama yang benar

Tapi nyatanya?
Ternyata hanya aku yang terlunta-lunta menunggu
Menunggu cinta merah jambu yang tak tersampaikan
Dari bibirmu.......

~ML Chin'ta

Senin, 23 Mei 2016

TENTANG AKU DAN KAU

Masih saja hati ini tak tau diri
Berjalan secara liar menelusuri setiap titik indahmu
Mematrikan cinta suci tanpa izinmu
Mengangkut segala kerinduan akan sosokmu

Andai kau tau kasih
Selembar gambarmu yang berserakan senyum
Tak mampu lagi mengartikan kehampaan ini
Suara anginmu nan jauh disana
Tak sanggup lagi membendung rindu yang kian menggelora

Mungkin semesta telah bosan dengan heningku
Hingga malam yang tercecer bintang – bintang
Tak mau lagi menghiburku
Tak sudi lagi menyampaikan seuntai perasaan
Sedari pertemuan yang menciptakan perpisahan itu

Sampai kini . . .
Aku belum kuasa menyingkirkan puing – puing kisah kita
Mengubur dalam – dalam akan memori kasih penuh cinta
Yang terpapar dalam hati hanya kata aku dan kamu

Tatapanmu saat itu
Telah berhasil menanamkan kesetiaan yang tak berujung
Janji sucimu yang terucap
Telah sukses melancarkan cinta yang sampai kini masih berjalan
Aku,masih tetap Adinda di pelbuhan hatimu

By:ML Chin'ta

KUNYANYIKAN RINDU

Di sini
Di antara kemeriahan dan bintang
aku memilih sunyi
Di mana telah kutanam hektaran rindu untukmu
Ketika malam berjatuhan
Hingga terdampar dipagi

Dan untuk kesekian kalinya
Aku merasa kau begitu jauh
Meski kita masih saling berteduh
Di bawah langit yang sama

Kekasihku...
Jika kau percaya angin adalah satu
Jika kau percaya samudera adalah biru
Akan kunyanyikan rindu ini
Lewat angin, lewat laut
Lewat sunyi
Dan denting malam

By:ML Chin'ta

Minggu, 22 Mei 2016

ASSALAMU'ALAIKUM "CINTA"

Segala puji bagi Allah yang telah meninggikan derajat orang-orang mulia
Dia yang mengutus malam dengan gelapnya serta shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.
Dan pula semoga engkau selalu dalam lindunganNYA,

Betapa maha Agung Allah yang telah menciptakan sebuah kecantikan wajah dan hati pada dirimu dengan tangannya
dan akupun tidak tahu apa yang sedang aku rasakan ini terhadapmu, cintakah!!!
tapi aku tidak menginginkan cintamu karena aku tahu cintamu adalah hanya untuk Allah dan aku tidak ingin merebut cintamu dariNYA.

engkau wanita, betapa indah hati ini tatkala melihat keindahan yang Allah ciptakan dengan tangannya pada wajah yang kau balut dengan jilbabmu,
dan bukannya aku ingin berzina dengan kedua mataku akan tetapi aku mengagumimu dengan segala keindahanNYA.
engkau wanita aku telah lama membisikan segala doa dalam butiran tasbih

dan memanjatkan pintaku kepada maha cinta, untuk mengisikan separuh hatiku dan separuhnya lagi rindu,
seperti halnya aku sekarang ini, hatiku dipenuhi rasa damai dan rindu karena hati ini telah menjadikan apa yang kulihat terasa indah dan nikmat seakan akan aku tidak ingin kehilangan kenikmatan yang Allah berikan kepada mahluknya melalui cinta dan kasihNYA
dan hatiku ini juga membawa sebuah kerinduan yang mendalam dan kedamaian pada hati yang ada pada dirimu akan tetapi apakah semua yang kurasakan ini belumlah sempurna bila hatimu belum menjawabnya dan adakah hatimu sama halnya dengan hatiku?

Hand

JANJI CINTA

Riang tertunda tersita janji..
Bukti lenyap nyaris diingkari..
Tangguhkan angan raih mimpi..
Luluh terkapar menanti dihampiri..

Musnah ambisi lelah meyakinkan..
Hambar niat tawaran ter'abaikan..
Hadirkan kecurigaan mengancam..
Denting meredup sirnalah harapan..

Nafas lepas mata terpana..
Hanya diam mulut menganga..
Masihkah ada pijakan tangga..
Berharap bisikan buka telinga..

Sisa jiwa nyaris terkubur..
Bertahan pantang mundur..
Kami masih ucapkan syukur..
Meski raga kan hancur lebur.

Hand

Rabu, 18 Mei 2016

LELAHKU

Aku lelah
Aku letih
Dan aku ingin berhenti di satu titik
Lelah mengejar fatamorgana dunia
Letih mencari arti kebahagiaan
Kesempurnaan dan kebahagiaan
Sebenarnya ada di hati
Terpusat di satu titik kedamaian
Dan itu semua adanya padamu

Namun semua sudah terlambat
Titik itu telah terhapus dan tak mampu aku menulisnya kembali
Bahkan merangkai kata untuk menahanmupun aku tak mampu

Mungkin aku sudah terlambat
Tapi bagiku belum terlambat jika aku mengatakan ini
Bahwa aku senang pernah mengenalmu
Dan senang pernah ada dihatimu meski itu hanya sesaat
Dan meski sekarang sudah terganti olehnya
sebagai tambatan hatimu yang baru

Hand

Rabu, 04 Mei 2016

BIDADARI YANG HILANG

Saat kau tak hadir menyapa,
Ruang diamku kembali berselimutkan hampa,
Tiada lagi senyum yang mampu menggugah rasa,
Hanya berteman asa yang kian lirih untuk bersuara

Siang dan malam hadirmu selalu kunanti,
Memecah sunyi yang kian menjalar relung hati
Kurindu canda tawamu yang riangkan diri,
Pelepas penat tuk menyongsong putaran hari

Wahai gadis pembawa inspirasi jiwa,
Lihatlah aku yang kini terkulai tak berdaya
Menahan perih diantara sayapku yang masih terluka,
Tak mampu lagi terbang membelah udara

Sungguh kuingin kau temani aku malam ini,
Membalut luka yang kian lemahkan diri
Bersenandunglah dengan kidung merdu surgawi,
Bawaku terlelap menggapai semua mimpi

By:Hand